Master Ekonomi Syariah Mengucapkan Minal 'Aidin wal Faizin Mohon Maaf Lahir dan Batin Selamat Hari Raya Idul Fitri 1434 H.

Wirausaha dalam Islam


http://1.bp.blogspot.com/_j6zGeXLJyAg/TJJPrTA7erI/AAAAAAAAAA4/OghA__XxmB0/s1600/strategi+wirausaha.jpg


Islam mengajarkan ummatnya untuk mandiri dan berdikari ( berdiri di atas kaki sendiri). Tidak hanya mengajarkan untuk beribadah mahdhah, tetapi juga mendorong umatnya untuk bekerja keras. Dan salah satu kerja keras yang didorong Islam adalah berwirausaha.

Di dalam Al-qur’an terdapat 370 ayat yang berkaitan dengan persoalan bisnis dan perdagangan. Begitupun dengan Hadits, persoalan bisnis dan perdagangan dibahas dalam 14 kitab hadits. Ini menunjukkan betapa besarnya perhatian Allah dan Rasulullah terhadap bisnis dan perdagangan.

Dewasa ini, masalah pengangguran masih menjadi menu utama setiap tahunnya. seorang sarjana selalu berharap mendapatkan pekerjaan setelah lulus. Jarang yang berpikir untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Padahal, jumlah wirausahawan di Indonesia masih relatif kecil.

Bicara wirausaha berarti bicara tentang mental bertarung dan resiko. Banyak orang hanya ingin mencari aman dengan pendapatan bulanan. Dan takut memulai usaha dengan resiko kegagalan. Tetapi banyak juga yang berwirausaha hanya mengejar kebahagiaan dunia saja. Akhirnya, menghalalkan segala cara untuk mendapatkan harta berlimpah. Seperti halnya kaum kapitalis yang hanya memikirkan untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya.

Menurut K.H. Abdullah Gymnastiar, yang akrab dipanggil Aa Gym, berbisnis bukan sekedar urusan duniawi. Jika bisnis dijalankan dengan cara yang salah hanya akan melahirkan kerakusan dan ketamakkan manusia. Sebaliknya bisnis yang dijalankan dengan niat dan cara yang benar adalah ibadah yang besar sekali pahalanya.

Pendiri Pondok Pesantren Daarut Tauhid ini, mengatakan bahwa kunci kesuksesan dalam menjalankan roda bisnis terletak pada pembangunan kredibilitas para pengelolanya yang meliputi tiga aspek utama. Yaitu, nilai kejujuran, kecakapan ( profesionalisme ) dan inovatif. Hingga ia dapat mengembangkan 24 bidang usaha di Pesantrennya dalam 12 tahun.

“Kalau kita mau sukses, kunci pertama adalah jujur, dengan bermodalkan kejujuran, orang akan percaya kepada kita. Kedua, professional. Kita harus cakap sehingga siapapun yang memerlukan kita merasa puas dengan yang kita kerjakan. Ketiga, inovatif, artinya kita harus mampu menciptakan sesuatu yang baru, jangan hanya menjiplak atau meniru yang sudah ada.” Ungkap Aa Gym.

Dan yang paling utama, menurut Hendra Khalid, praktisi dan akademisi Ekonomi Islam, Fighting spirit atau mental petarung harus dimiliki dalam berwirausaha. Agar tidak mudah menyerah dan takut gagal. Jika seorang wirausahawan memiliki mental petarung, ketika gagal ia akan bangkit kembali.

Sejak lahir, setiap manusia sudah diilhami mental petarung. Contohnya, anak kecil yang sedang belajar berjalan. Walaupun sering terjatuh, tetapi terus berusaha untuk dapat berjalan. Hingga akhirnya bisa berjalan. “ mental ini yang harus dimiliki wirausahawan, ketika terjatuh harus cepat bangkit kembali,” tutur Hendra.

Jiwa entreprenuer bukan status sosial yang sudah jadi dan diturunkan begitu saja. Menurut Aa Gym seorang wirausahawan sejati sangat dipengaruhi oleh masa kecilnya. Kalau masa kecilnya selalu dimanja, selalu dimudahkan urusan, selalu ditolong, maka bersiap-siaplah menuai anak yang tidak berdaya.

Orang tua, seharusnya menanamkan jiwa wirausaha kepada anak-anak sejak dini. Yaitu, mendidik anak-anak agar mandiri sejak kecil. Latih anak-anak untuk selalu bertanggung jawab terhadap apa yang dia lakukan.

Orang tua yang memanjakan anak-anak mereka dengan memberikan segala keinginannya maka akibatnya akan kembali juga kepada orang tua.
Bangsa ini memiliki kekuatan sumber daya alam (laut, hutan, minyak, dan tambang) yang sesungguhnya melimpah dan membutuhkan tenaga-tenaga terampil untuk dapat mengolahnya secara efektif dan produktif. Hanya saja, sumber daya manusia yang ada kurang memadai untuk mengelola kekayaan tersebut, yang akhirnya harus diserahkan pada pihak asing untuk mengelola dan menikmatinya, sementara masyarakat hanya menjadi penonton.

Oleh karena itu, bagi yang masih muda jangan bercita-cita melamar pekerjaan, tapi berpikirlah untuk menjadi wirausahawan. Dan janganlah menjadi kuli di Negeri sendiri.


Share this article :
 

+ komentar + 1 komentar

23 Februari 2017 pukul 09.37

Assalamu’alaiku wr.wb..Salam sejahtera untuk kita semua
Perkenalkan nama saya Budi Hendarso,asal saya dari Cilacap Jawa Tengah.Saya ingin sedikit berbagi perjalanan hidup saya semoga bisa menjadi motivasi bagi teman-teman yang sedang mengalami masalah keuangan,baik itu hutang maupun kegagalan usaha.
Pada mulanya saya hanyalah seoarang kontraktor bangunan kecil yang merintis usaha dari bawah sampai bisa memiliki aset yang bisa dibilang lumayan banyak.Pada tahun 2009 teman saya sesama kontraktor mengenalkan saya trading forex (jual beli valas ).Karena saya melihat perubahan ekonomi teman saya yang meningkat pesat akhirnya saya pun tertarik untuk terjun langsung ke trading forex.Semua uang yang saya punya pada waktu itu saya investasikan di trading forex bahkan saya juga mengajak teman dan keluarga untuk ikut berinvestasi.6 bulan pertama saya bermain trading keuntungan yang saya dapat lumayan besar,saya bisa mengambil keuntungan 4-6 juta setiap hari.Setiap investor saya kasih 20% per bulan dari uang yang mereka investasikan.Kemudian pada tahun 2010 Eropa dilanda krisis ekonomi sehingga hampir sebagian besar pelaku pasar valas Indonesia yang bermain di pasar Eropa mengalami kerugian tanpa terkecuali saya sendiri.Semua uang saya dan uang investor yang saya mainkan dipasar forex habis dalam sekejap.Dalam keadaan frustasi saya menjaminkan rumah saya di bank dengan maksud bisa bermain lagi di pasar forex supaya bisa mengembalikan uang investor yang hilang,satu bulan berjalan alih-alih uang pinjaman itu berkembang justru malah uang tersebut habis lagi.Akhirnya untuk mengembalikan sebagian uang investor saya menjual semua aset saya.
Saya bangkrut,semua aset saya habis dan menangggung hutang hampir 1.6 milyar baik uang investor,bank dan rentenir.Hampir setiap hari ada orang datang menagih,dari DC,preman dan investor yang meminta uangnya untuk segera dikembalikan.Seperti tidak kuat rasanya setiap hari mendengar cacian dan makian dari orang-orang yang datang menagih belum lagi sifat sinis dan gunjingan tetangga yang seakan membuat saya merasa sangat kerdil dimata mereka.Dalam hati kecil saya cuma bisa berkata "Ya Allah inikah ujian ketakwaan-Mu".
Dalam keterpurukan saya berusaha mencari pekerjaan untuk menghidupi anak istri,saya bekerja disebuah projek pembangunan rumah sakit.Ketika selesai sholat dzuhur di Masjid sebelah projek,Allah kembali menguji saya,saya menemukan tas yang didalamnya berisi dokumen-dokumen penting dan 2 buah HP di sebelah saya.Sempat terbesit dalam pikiran saya untuk menjual HP tersebut namun akhirnya saya putuskan untuk membawa pulang,sesampainya di rumah HP tersebut saya nyalakan dan tidak lama berselang ada panggilan masuk,ketika saya angkat ternyata yang menelpon adalah Bapak si pemilik HP.Setelah menanyakan alamat rumah satu jam kemudian Beliau tiba di rumah saya.Hampir 2 jam saya dan beliau ngobrol panjang lebar tentang kehidupan masing-masing dan ternyata beliau adalah salah satu pejabat di Jakarta.
Allah membuka pintu rezeki keluarga kami.Bapak tersebut memberi saya link kepada seorang kontraktor nasional,beliau juga memberikan solusi untuk masalah hutang yang sedang saya tanggung.Semoga Alllah senantiasa memberikan kesehatan dan keberkahan kepada beliau,karena jasa beliau sekarang hutang saya hampir lunas.
Bagi saudara sekalian yang sedang mengalami permasalahan yang sama seperti yang pernah saya alami,jangan menyerah teruslah berusaha dan berdo’a,Allah pasti mendengar do’a kita.Bagi yang ingin sharing silahkan kirim email ke budihendarso99@gmail.com.
Terima kasih,Wassalamualaikum.wr.wb

Posting Komentar

 
Support : Murabahah Center | FSH-UIN | UIN Jakarta
Copyright © 2011. EKONOMI ISLAM - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Yans Doank
Proudly powered by Blogger